Proses Pembentukan Urine (Sistem Ekskresi)

Author
Published Juli 21, 2018
Proses Pembentukan Urine (Sistem Ekskresi)
Setiap mahluk hidup pastinya pernah membuang sisa hasil metabolisme, Seperti Urine (hasil ekskresi ginjal) selanjutnya akan dikeluarkan dari dalam tubuh.
Yang menjadi pertanyaan adalah, Bagaimana Proses terbentuknya Urine?
Kita akan bahas materi ini, sesuai dengan tahapan prosesnya.

Kita kenal dahulu Urine atau air kencing terdiri dari bahan-bahan terlarut seperti air dan garam terlarut, urea, amonia serta banyak bahan/ materi organik didalamnya.

Pembahasan Sistem Ekskresi salah satunya terjadi di dalam Organ Ginjal, dimana perannya sangat penting bagi keseimbangan tubuh manusia, seperti;
  • Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah
  • Mempertahankan keseimbangan cairan tubuh
  • Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur keseimbangan garam-garam dalam tubuh
  • Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh dengan cara mengeluarkan kelebihan asam/basa melalui urine
  • Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatin dan amonia
Penting untuk diperhatikan;  Urea merupakan zat yang terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Untuk Kreatin berisi komposisi glycine, orginine dan methainine sementara Amonia adalah zat yang tidak berwarna namun berbau dengan kadar nitrogen dan hidrogen.
Selanjutnya pelajari bagian-bagian Ginjal berikut;
> Kapsul (berisi selaput tipis yang menyelubungi ginjal)
> Korteks (Kulit ginjal), dibagian ini terdapat jutaan badan Malpighi dan tubulus (saluran).
> Medula (sumsum ginjal), lapisan dalam ginjal berbentuk piramida, terdapat lengkung henle escenden (naik) dan descenden (turun). Lengkung inilah yang menghubungkan tubulus proksimal dan distal.
> Rongga Ginjal (tempat menampung urine) yang nantinya akan dialirkan melalui ureter, dimana rongga ini menjadi muara tubulus. Urine akan menuju kantong kemih (vesika urinaria).
Rongga Ginjal bisa juga disebut dengan Pelvis (Piala Ginjal)
Pahami kembali; Badan Malpighi ini terdiri atas Glomerulus yang menyelubungi Kapsul Bowman. Tubulus terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus. Fungsinya apa?
pahami Proses pembentukan Urine dari tahapan yang dijelaskan di dalam blog
PROSES PEMBENTUKAN URINE
Kita mesti tahu, Tiga tahapan pembentukan urine;
  1. Filtrasi (Penyaringan)
  2. Reabsorpsi (Penyerapan kembali)
  3. Augmentasi (Pengeluaran Zat)
proses filtrasi, reabsorpsi dan augmentasi
Prosesnya;
Pehatikan Skemanya berikut,
Glomerulus (filtrasi) terbentuk urine primer - tubulus kontortus proksimal (reabsorpsi) terbentuk urine sekunder - tubulus kontortus distal (augmentasi) terbentuk urine sebenarnya - dan tubulus kolektivus - rongga ginjal - ureter - kandung kemih - urine keluar tubuh.,
Darah dari aorta (pembuluh arteri terbesar) melalui arteri ginjal menuju ke badan Malpighi. Darah ini disaring di bagian glomerulus, zat yang berupa air, garam, asam amino, glukosa dan urea mengalami penyaringan dan masuk ke kapsula bowman, zat yang bermolekul besar seperti protein tetap berada di pembuluh darah. Hasil penyaringan ini disebut filtrat glomerulus (Urine primer)

Dari kapsul bowman (urine primer) menuju tubulus kontortus proksimal dan dalam perjalannya terjadi reabsorpsi untuk zat yang masih berguna bagi tubuh, seperti glukosa, garam, air, dan sama amino. Proses ini menghasilkan filtrat tubulus (urine sekunder)

Urine sekunder dari tubulus kontortus proksimal menuju tubulus kontortus distal. Melalui pembuluh kapiler darah melepaskan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh ke dalam urine sekunder.
Selanjutnya terbentuklah urine sesungguhnya
 
Urine ini selanjutnya menuju tubulus kolektivus dan bermuara ke rongga ginjal dan dari sini Urine akan disalurkan melalui ureter menuju kandung kemih,
Jika vesika urinaria ini penuh maka terjadi tekanan yang menimbulkan rasa ingin buang air kecil dan Urine keluar melalui uretra.
filtrasi, reabsorpsi dan Augmentasi
Komposisi urine dalam kondisi normal;
> air (kurang lebih 95%)
> urea, asam urat, amonia adalah hasil pembongkaran protein
> zat warna empedu (akibat warna kuning)
> garam-garam seperti NaCl (garam dapur)
> beberapa zat yang bersifat toxin

Intinya;
  • Air yang kita minum akan masuk melalui saluran cerna,
  • air melaui pembuluh kapiler ke dalam darah dan dialirkan keseluruh tubuh,
  • air ini akan membantu jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh,
  • Air yang keseluruh tubuh ini juga ke paru-paru dan membantu dalam proses pertukaran oksigen -  karbondioksida (dialveolus),
  • di Organ hati juga, air akan membantu dalam proses metabolisme karbohidrat, lemak dan protein,
  • Di Organ ginjal air akan membantu Ginjal dalam proses penyaringan zat sisa dan dikeluarkan dalam bentuk Urine (air seni) 
Tambahan;
Saluran Tubulus Kolektivus (Koletivus Koligentes) atau Duktus Kolektivus merupakan saluran sempit dan panjang, fungsinya untuk menerima filtrat dari Tubulus Kontortus Distal.
dimana, fungsi utamanya SEBAGAI SALURAN PENGUMPUL yang akan menerima cairan dan zat terlarut dari tubulus tadi.
Ketika mendekati rongga ginjal atau pelvis renalis akan bermuara untuk disalurkan ke kalix minor ginjal,
Jadi, rongga ginjal akan menampung urine dari nefron, selanjutnya disalurkan ke ureter menuju Vesika Urinaria (kantung kemih)
 
Semoga artikel ini bisa mempermudah pemahaman peserta didik dalam mempelajari sistem ekskresi khususnya Organ Ginjal

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021